Rabu, 25 April 2012

Penetrasi Portugis di Indonesia

Topik : PENETRASI PORTUGIS DI INDONESIA
Hindia Timur atau Indonesia adalah sebuah Negara yang lama dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti vanili, lada, cengkeh dan lain-lain. Rempah-rempah ini digunakan untuk mengawetkan makanan, sebagai bumbu masakan, penghangat tubuh dan bahkan sebagai obat-obatan. Karena kegunaannya, rempah-rempah ini sangat laku dipasaran dan harganya pun mahal, kalau diibaratkan harga rempah-rempah setara dengan harga emas saat ini. Hal inilah yang mendorong para pedagang Eropa, yang diawali oleh Portugis datang ke Indonesia dan memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Secara umum, kedatangan Portugis ke Asia termasuk Indonesia dilandasi keinginan untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan juga menyebarkan agama. Yang mana sebab serta tujuan tersebut biasa kita kenal dengan tiga unsur yaitu: gold yang artinya mencari kekayaan, glory yang artinya mencari kemuliaan bangsa dan gospel yaitu menyebarkan agama. Pada awalnya, tujuan Portugis ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari petani Indonesia. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi adalah daerah kekuasaannya. Di daerah  tersebut, mereka memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Karena hanya orang Portugis yang menguasai daerah tersebut, maka penentuan harga akan rempah-rempah diputuskan oleh orang Portugis juga.
Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan, Portugis tidak jarang melakukan dengan cara pemaksaan. Salah satunya mereka membuat perjanjian dengan penguasa setempat, yang mana isi perjanjian tersebut jelas menguntungkan bagi pihak Portugis. Selain mengadakan perjanjian dengan penguasa setempat, orang Eropa juga ikut campur dalam urusan politik suatu daerah. Dalam hal ini, bangsa Eropa selalu mengadu domba kelompok masyarakat atau wilayah dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara inilah bangsa Eropa dapat mempengaruhi penguasa dan memperoleh hak istimewa dalam berdagang.
Ekspedisi pertama untuk mencari sumber rempah-rempah di Indonesia dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Pada tahun 1486 Bartholomeus Diaz mencoba mencari sumber dari rempah-rempah (Indonesia), namun sampai ditengah jalan ia gagal. Kemudian pada tahun 1497, Vasco Da Gama melanjutkan penelusuran jalan menuju Indonesia. Ekspedisi yang dilakukan Vasco Da Gama tidak sia-sia, pada tahun 1498, Vasco da Gama tiba di pantai India, yaitu di Kalikut dan mengadakan hubungan dagang. Namun, orang Portugis masih belum puas, mereka akhirnya menjelajahi daerah timur lainnya, yaitu Malaka dan Maluku. Beberapa tahun kemudian Vasco Da Gama kembali ke perairan India dengan perintah dari raja Portugis untuk menghentikan semua pelayaran Arab antara Mesopotamia dan India.
Selama Vasco Da Gama kembali ke India, bangsa Portugis yang ada di Malaka mendapat perlakuan yang tidak enak oleh sultan Malaka. Pada awalnya Portugis disambut dengan baik, namun kemudian diserang secara tiba-tiba tanpa peringatan. Albuquerque mendengar semua kejadian tersebut setelah dia berhasil menaklukkan kota Goa, yang merupakan pijakan pertama imperium bagi Portugis untuk melakukan penaklukkan terhadap negara-negara yang ada di Asia Tenggara. Alfonso de Albuquerque menggantikan posisi Vasco Da Gama di Malaka. Karena tidak terima dengan perlakuan Sultan Malaka terhadap bangsa Portugis, terjadilah perang antara orang Islam dengan orang Kristen di Indonesia. Dengan pukulan pertama, pasukan Portugis berhasil menjatuhkan Negara Malaka, pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis, hal ini membawa akibat jauh bagi perkembangan kehidupan sosial di Indonesia, tetapi tiga kerajaan islam lainnya bangkit untuk tetap mempertahankan agama islam di kepulauan Indonesia, yakni Kesultanan Aceh di Sumatra bagian utara, Demak di Jawa, dan Ternate di Maluku.
Kepulauan rempah-rempah sudah menjadi legenda di Eropa sebagai sumber kekayaan bangsa timur. cengkeh dan pala adalah produknya. Kapal Magellan Victoria adalah yang pertama membawa cengkeh langsung dari Maluku ke Eropa, dimana penjualan itu mendapatak untung sebesar 2.500 persen. Cengkeh aslinya hanya tumbuh di pulau-pulau kecil Ternate, Tidore, Halmahera, dan sedikit pulau lainnya. Sementara pala adalah produk utama Ambon dan Kepulauan Banda.
Portugis berharap memegang monopoli atas ekspor rempah-rempah itu. Tapi Portugis tidak bisa untung besar jika mereka tidak menyingkirkan semua calo dan membawa rempah-rempah itu langsung ke eropa. Tapi menjaga keuntungan besar seperti ini bergantung pada jumlah rempah-rempah yang bisa mereka kirim. Kalau portugis ingin harag tetap tinggi, mereka harus memegang monopoli dan membatasi ekspor dan bahkan menguasai daerah yang menjadi pusat penghasil rempah-rempah tersebut.
Malaka adalah daerah yang menjadi pusat perdagangan yang mana sangat ramai dikunjungi pedagang di seluruh dunia. Sedangkan Maluku adalah daerah sumber rempah-rempah. Bagi Portugis, cara mudah untuk menguasai perdagangan di sekitar Malaka dan termasuk juga Maluku, ialah dengan cara menguasai dan merebut Malaka. Semula Portugis bermaksud akan menjadikan Malaka menjadi pusat perniagaan di kawasan Asia Tenggara. Karena Malaka merupakan daerah yang mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi dunia perniagaan. Sehingga ada yang berpendapat bahwa, barang siapa yang ingin menguasai Asia Tenggara, harus menguasai Malaka terlebih dahulu.
Namun, setelah Malaka dikuasai oleh Portugis hal ini malah memperburuk keadaan Malaka dimasa tersebut, Malaka menjadi daerah yang sepi dan tidak banyak dikunjungi oleh para pedagang. Hal tersebut dapat terjadi karena tingginya pajak yang dipungut oleh Portugis bagi saudagar-saudagar yang singgah di Malaka. Dan juga orang Portugis kurang mendapat simpati dari penduduk setempat berhubung dengan sikap dan perilaku yang cenderung tidak sependapat dengan penduduk setempat, yang sebab yang lain tidak diterimanya Portugis dengan baik, karena berusaha menyebarkan agama Kristen.
Peristiwa jatuhnya Malaka ke tangan Portugis mendatangkan keuntungan bagi kota-kota pelabuhan di pesisir utara pulau Jawa. Karena untuk menghindari Malaka, saudagar Islam khususnya memindahkan rute perjalanannya dari jalur niaga utara ke luar niaga selatan melalui pesisir utara pulau Jawa. Namun selain itu, Indonesia perlahan-lahan berubah akibat dampak suatu agama baru dan peningkatan intensitas perdagangan asing, ketika kedatangan Portugis yang mendadak mempercepat proses evolusinya. Portugis datang ke timur untuk mencari sumber kekayaan di Negara penghasil rempah-rempah, kebijakan mereka ke Indonesia didorong oleh perang salib, karena pada masa itu Indonesia merupakan daerah kerajaan islam.
Selama di Indonesia Portugis menjalin hubungan baik dengan kerajan Sunda dan kerajaan Blambangan yang berada di ujung Timur Pulau Jawa. Raja Sunda memperlakukan Potugis dengan baik karena mempunyai maksud untuk mengimbangi kekuatan Kerajaan Demak yang bernafaskan Islam. Karena Malaka sudah menjadi daerah yang sepi dan tidak disinggahi para saudagar lagi, Portugis berusaha menguasai jalur niaga selatan dan sekaligus menguasai Demak.
Dalam rangka menguasai jalur niaga selatan yang melewati Maluku, Nusa Teenggara, Pulau Jawa, Pantai Barat Sumatra dan terus ke India melalui pesisir utara pulau Jawa yang mana merupakan dearah kekuasaan Demak, langkah pertama yang diambil bangsa Portugis yaitu mengadakan perjanjian dengan Raja Sunda, yaitu perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa.
Untuk menggagalkkan pendirian benteng diwilayah Sunda Kelapa atau Pelabuhan Kelapa, Kerajaan Aceh, Johor, dan Demak bersatu dan bahkan mungkin bisa menjadi bencana bagi Portugis. Namun koalisi antar kerajaan tersebut tidak berjalan secara mulus dan akhirnya penguasa Demak memutuskan untuk bertindak sendiri. Demak menyiapkan sebuah armada yang terdiri atas 100 kapal, dengan 10.000 pelaut dan tentara. Portugis memperoleh kemenangan mutlak dan hanya sedikit kapal musuh yang selamat. Walaupun begitu, kekalahan itu tidak mematahkan kekuasaan Demak. Sebaliknya, Demak terus memperluas jangkauan pengaruhnya lewat aksi-aksi militer yang berhasil di sepanjang pantai utara Jawa.
Pada tahun 1521 Spanyol tiba di Maluku, hal ini membuat Portugis menyadari bahwa mereka sudah harus memperkuat posisi di kepulauan Maluku. Pembangunan benteng menjadi kebutuhan yang mendesak. Raja Ternate dan Tidore mengundang Portugis untuk membangun kantor pusat didaerah Ternate dan Tidore. Raja Ternate dan Tidore mengharapkan keuntungan besar dari perdagangan dengan bangsa Portugis, dengan kemungkinan mendapatkan harga lebih mahal dari barang dagangan mereka. Pilihan antara Ternate dan Tidore merupakan pilihan yang sulit bagi Portugis. Akhirnya, portugis lebih memilih bersekutu dengan Ternate. Ketika Perjanjian yang dibuat antara portugis dan Raja Ternate menjamin raja Portugis akan memonopoli perdaganagn cengkeh. Tapi kehadiran portugis di Maluku berdampak pada peningkatan produksi rempah. Perkebunan cengkeh mulai ada pada abad ke 16 di pulau-pulau lain seperti Ambon dan Buru. Dan pedagang jawa bisa datang dengan mudah ke pulau ini. 
Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan menyerang Sunda dan Portugis, dan akhirnya dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta. Dengan digagalkannya pembangunan benteng Portugis di Pelabuhan Kalapa, maka gagal pula rencana Portugis untuk menguasai jalan niaga selatan dan juga menguasai Pulau Jawa.

1 komentar:

  1. ilmiah sekali postingannya,,,
    tapi menarik

    Kunjungan blogwalking.
    Sukses selalu..
    kembali tak lupa mengundang juga rekan blogger
    Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"

    Salam Bahagia

    BalasHapus